Minggu, 13 Agustus 2017

Sejarah Nama "RANDUGUNTING"




Randugunting merupakan salah satu kelurahan yang berada di kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, provinsi Jawa TengahIndonesia. Konon, orang yang membabad wilayah ini bernama mBah Sewajaya. Dia berasal dari Ungaran dan salah satu pengikut Amangkurat I yang banyak melahirkan para santri. Mbah Sewajaya, meninggal di Randugunting dan dimakamkan di Pesarean Kemuning Randugunting jalan Merpati. Disebut Pesarean Kemuning, karena di tengah tengah jalan tumbuh pohon Ke¬muning besar. Pada tahun 1930, seorang warga bernama Data nekad menebang pohon Kemuning, namun sesudahnya ia menjadi gila.

Menurut "Buku Asal usul Desa Randugunting", daerah ini sebelum menjadi Kelurahan, tahun 1910 an merupakan desa kecil/pedukuhan; di mana dulu Bekelnya terkenal dengan sebutan Bekel Kondor atau Bekel Bolang atau sebagainya. Pada tahun 1919, pedukuhan tersebut sampai Pekauman, Kemandungan, Krobokan dan sebagainya dipersatukan dengan nama Bekel Daupan. Saat itu yang menjadi Bekel adalah M. Setyowardoyo, termasyhur dengan sebutan Bekel Mas Tja sampai tahun 1925 pada saat Patih Kabupaten Tegal R. Sastrosudirdjo. Patih ini ada kaitan dengan berdirinya SD 12 yang sekarang SD Negeri Randugunting 1. Sebab dulu SD ini dikenal sebagai SD Sastrosudirdian.
Pada tahun 1925 Bekel Daupan berubah kembali menjadi desa desa kecil seperti; Randugunting, Pekauman, Kemandungan. Kraton dan Tegalsari. Pada waktu itu Bekel Desa Randugunting dijabat oleh H. Moh. Usman dari tahun 1925 sampai 1945.
       Daerah ini mengapa dinamai Randugunting, karena di sebelah barat makam Kemuning terdapat dua pohon Randu yang tumbuh seperti Gunting. Pohon ini sebelum ditebang pada tahun 1920, merupakan satu satunya petunjuk bagi para nelayan untuk mengenal arah selatan pada waktu itu
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Candi (Salah Satunya yang berada di Tegal)

CANDI KESUBEN Tanah peradaban, tanah mata rantai. Dua keyakinan besar di masa lampau, Hindu dan Buddha, terekam jelas di sini. Lewat ...