Selasa, 01 Agustus 2017

Sejarah Desa Purbayasa

PURBAYASA

Purbayasa merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Konon salah satu nenek moyang yang pernah hidup di lingkungan Desa Purbayasa Kecamatan Pangkah, berjuluk mBah Suraguna. Kabarnya, selain mBah Suraguna sakti mandraguna juga diyakini masyarakat sebagai cikal bakal sesepuh yang ahli dalam bidang pertukangan kayu. Diceritakan, pada tahun 1828 di mana Bupati Tegal dijabat Raden Mas Agung Reksonegoro VI, mBah Suraguna diminta bupati untuk membikin sebuah blandar Pendopo. mBah Sura¬ guna pun menyanggupi. Tapi sialnya, begitu blandar mau dipasang, seketika ukuran berkurang dari satu meter. Kenyataan itu membuat Kanjeng Bupati menjadi marah besar. Karena itu mBah Suraguna diancam hukuman pancung.
"Suraguna, andai saja sira tidak bisa mengembalikan ukuran blandar sebagaimana mestinya. Hukumanmu adalah hukum pancung." demikian Kanjeng Bupati mengancam Mbah Suraguna.
"Nuwun inggih Kanjeng Pati. Hamba siap dihukum pancung, tapi hamba mohon pada, Kanjeng Pati supaya hamba diberi luang waktu barang 40 hari. Sekiranya blandar pendopo tidak kembali pada ukuran semula, kepala hamba siap dipancung." ujar Suraguna. Konon, pada 40 hari yang telah ditentukan, ukuran kayu blandar mampu dikembalikan sebagaimana mestinya dengan cara ditarik-tarik menggunakan tangannya sendiri.
Sejak itu mBah Suraguna kesohor sebagai ahli pertukangan kayu di wilayah Tegal dan sekitarnya. Kini, anak cucu keturunan mBah Suraguna. ahli dalam bidang pertukangan kayu.
Selain itu, Desa Purbayasa merupakan daerah pedesaan yang dilimpahi berkat tanah pertanian yang subur tumbuhan yang menghijau, di atas tanah yang datar ditumbuhi pepohonan, semak belukar yang lebat. Desa Purbayasa berdekatan dengan Desa Dermasandi dan Balamoa sebagai pos pejuang Republik Indonesia. Tidak mengherankan saat Desa Purbayasa pernah diporak porandakan oleh kompeni bangsa Belanda, rumah-rumah dirusak bahkan ada yang tertembak sebagai saksi hidup Mbah Tiwen dan warga banyak membantu perang.
Setelah perang kemerdekaan berakhir, atas dukungan camat, tokoh masyarakat seperti Juragan Wasngad, Juragan Dipa, Kyai Marjuki, Kyai Muhyi, Kyai Dasuki dan Kyai Abdurahman mengadakan musyawarah dengan masyarakat untuk mengurus rumah tangga pemerintah. Rapat-rapat melibatkan masyarakat kemudian digelar, tidak lupa pula inspeksi dan pemerintah kecamatan dan pemerintah kabupaten untuk memastikan kesiapan masyarakat Desa Purbayasa. Setelah persiapan matang dilakukan pada tahun 1946, kepemimpinan baru untuk mengatur pemerintahan Desa Purbayasa sebagai desa otonomi di wilayah Kecamatan Pangkah sebagai kepala desa terpilih Bapak Rais.
Desa Purbayasa kemudian menjadi desa yang berkembang ramai, hal ini dibuktikan dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal. Desa Purbayasa pantas menjadi desa berkembang karena memiliki jalan raya yaang strategis menghubungkan transportasi perekonomian antara Balamoa-Banjaran sehingga menjadi ramai kesejahteraan masyarakat meningkat dapat dilihat dari rumah-rumah semakin padat dibuat dari beton yang telah memenuhi standar kesehatan dan keindahan.

Nb : Kepala Desa Purbayasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Candi (Salah Satunya yang berada di Tegal)

CANDI KESUBEN Tanah peradaban, tanah mata rantai. Dua keyakinan besar di masa lampau, Hindu dan Buddha, terekam jelas di sini. Lewat ...