Sejarah Desa Kesuben
Kesuben sebuah desa yang terletak di kecamatan Lebaksiu
Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Menurut cerita tutur dari tetua masyarakat,
sejarah Desa Kesuben telah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda, nama
Kesuben sendiri konon berasal dari nama seorang tokoh yang merupakan utusan
dari kerajaan Mataram yang bernama Subi (Mbah Subi).
Berawal dari
kisah perjalanan spiritual Mbah Subi yang membawa pesan dari kerajaan untuk
disampaikan kepada Pangeran Amangkurat III yang pada waktu itu tengah
menetap/singgah di sebuah Dusun Tegal Wangi (sekarang Tegal Arum). Singkat
cerita, Mbah Subi bersama dengan prajurit Mataram lainnya sampai di sebuah
tempat, beliau menemukan sebatang pohon durian yang sangat besar dan lebat dan
buahnya juga sangat banyak, kemudian Mbah Subi mulai membuat persinggahan
sekedar untuk beristirahat di sekitar pohon durian tersebut, lambat laun banyak orang – orang
yang ikut singgah dan menjadi sebuah perkampungan penduduk dan Mbah Subi
menamakannya Dukuh Durensawit karena waktu itu hanya terdapat satu
buah pohon durian yang sangat besar dan lebat.
Dalam
persinggahanya tersebut Mbah Subi berkenalan dengan seorang gadis dari dusun
tetangga yang kelak dusun tersebut akan menjadi asal usul Desa Kesuben. Namun
Mbah Subi adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya,
meskipun dengan berat hati mbah subi pun rela meninggalkan gadis pujaannya demi
menunaikan tugasnya untuk menyampaikan pesan kepada pangeran Amangkurat.
Singkat cerita Mbah Subi berhasil menunaikan tugasnya, kemudian beliau pun
kembali pulang, dalam kepulangannya ia didampingi seorang bernama Wangsakerti,
belum sampai pada tujuannya yaitu ingin menemui gadis pujaanya, perjalanan mbah
subi terpaksa tertunda karena Wangkerti merasa kelelahan bahkan sampai
tergeletak disebuah perkampungan kecil (kemudian tempat tersebut diberi
nama Dusun Gletak), mbah subi pun meneruskan perjalananya sendirian
dan sampailah pada dusun dimana gadis pujaannya tinggal, singkat cerita Mbah
Subi pun akhirnya menikah dengan gadis tersebut dan tinggal di dusun tersebut.
Karena terkenal dengan kesaktiannya Mbah Subi pun didaulat menjadi tokoh
penting pada waktu itu dan banyak orang – orang yang berguru atau mengaji
kepada Mbah Subi. Mbah Subi tinggal di dusun tersebut sampai tutup usia, dan
untuk memperingati atau mengenang jasa – jasa mbah subi orang – orang pun
menamakan Dusun tersebut dengan sebutan Kesuben yang berarti Kesubian atau
orang yang menganut /setia kepada ajaran Mbah Subi.
Kemudian pada
jaman penjajahan Belanda dua Dusun yang semula Durensawit dan Kesuben di Daup
(digabung) menjadi Desa Kesuben, karena pada waktu itu secara historis dan
ekonomi Kesuben lebih layak disebut sebagai Desa.
Dan sampai
sekarang masyarakat Desa Kesuben selalu memperingati jasa – jasa Mbah Subi
dengan mengadakan Khaul di setiap bulan maulud.
Sumber: Bappeda Kabuaten Tegal –
Sejarah-sejarah Desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar